CP TERBARU 2025 (1)

Pemerintah Rilis Capaian Pembelajaran PAUD Fase Fondasi Terbaru 2025: Panduan Lengkap untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Twibbonews –  Pemerintah Rilis Capaian Pembelajaran PAUD Fase Fondasi Terbaru 2025: Panduan Lengkap untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) resmi merilis Capaian Pembelajaran (CP) PAUD Fase Fondasi terbaru tahun 2025. Keputusan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan mutu pendidikan anak usia dini di Indonesia. CP PAUD fase fondasi dirancang sebagai panduan utama bagi guru, kepala satuan pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pembelajaran di PAUD berjalan sesuai arah kebijakan Kurikulum Nasional 2025.

Capaian Pembelajaran PAUD Fase Fondasi menjadi acuan baku bagi satuan PAUD untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang holistik, berpusat pada anak, serta sesuai tahap perkembangannya. Dalam kebijakan terbaru ini, CP PAUD bukan hanya memuat aspek akademis, tetapi juga menekankan perkembangan karakter, keterampilan sosial, emosional, serta kesiapan anak memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

Latar Belakang Penetapan CP PAUD Fase Fondasi 2025

Penetapan CP PAUD Fase Fondasi 2025 dilakukan berdasarkan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi kurikulum sebelumnya. Kemdikbudristek menemukan bahwa pembelajaran di PAUD seringkali terjebak pada praktik akademisasi dini, seperti pembelajaran baca-tulis-hitung (calistung) yang menekan anak. Padahal, menurut hasil riset perkembangan anak usia dini, pembelajaran pada tahap ini seharusnya menitikberatkan pada stimulasi perkembangan motorik, sosial-emosional, bahasa, seni, dan rasa ingin tahu.

CP terbaru ini hadir untuk mengembalikan esensi pendidikan anak usia dini sebagai wahana bermain yang bermakna, menumbuhkan kreativitas, membangun kemandirian, serta menyiapkan anak secara utuh menghadapi kehidupan. Kebijakan ini juga selaras dengan Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 tentang Standar Isi Kurikulum Nasional.

Struktur dan Ruang Lingkup CP PAUD Fase Fondasi

Kemdikbudristek merumuskan CP PAUD Fase Fondasi berdasarkan enam dimensi perkembangan anak yang saling terkait. Keenam dimensi ini menjadi pilar utama dalam merancang kegiatan pembelajaran di PAUD, yaitu:

  1. Nilai Agama dan Budi Pekerti – Mengembangkan kesadaran anak terhadap nilai-nilai moral, etika, dan ajaran agama sesuai keyakinan masing-masing.

  2. Jati Diri – Membangun rasa percaya diri, kemandirian, serta kesadaran diri sebagai individu yang unik.

  3. Dasar-dasar Literasi dan STEAM – Memperkenalkan anak pada konsep dasar sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika secara kontekstual.

  4. Keterampilan Sosial dan Emosional – Melatih kemampuan berinteraksi, bekerja sama, mengendalikan emosi, dan menghargai perbedaan.

  5. Motorik dan Kesehatan – Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus, serta kebiasaan hidup sehat.

  6. Kreativitas dan Ekspresi Seni – Mendorong imajinasi, inovasi, dan ekspresi diri melalui seni rupa, musik, tari, dan drama.

Rasional CP PAUD Fase Fondasi

Rasional penyusunan CP ini berangkat dari keyakinan bahwa setiap anak adalah individu yang memiliki potensi unik dan berhak mendapatkan stimulasi optimal sesuai tahap perkembangannya. Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi pembentukan karakter, kompetensi, dan kecintaan belajar sepanjang hayat.

Kurikulum Nasional 2025 menegaskan bahwa PAUD tidak boleh menjadi miniatur SD, melainkan sebuah lingkungan yang memberikan pengalaman belajar bermakna melalui bermain. CP PAUD Fase Fondasi dirancang untuk memberi keleluasaan guru dalam menyesuaikan kegiatan dengan konteks lokal, budaya, dan kebutuhan anak.

Tujuan Utama CP PAUD Fase Fondasi

  1. Menumbuhkan Karakter Positif – Membentuk anak yang jujur, disiplin, peduli, dan menghargai orang lain.

  2. Mengembangkan Keterampilan Abad 21 – Melatih berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi sejak dini.

  3. Menyiapkan Anak Memasuki SD – Membangun kesiapan fisik, mental, sosial, dan emosional anak sebelum masuk sekolah dasar.

  4. Menghargai Keberagaman – Mengajarkan anak hidup dalam masyarakat yang majemuk dengan penuh toleransi.

Capaian Per Aspek Perkembangan

📌 1. Nilai Agama dan Budi Pekerti
Anak diharapkan mampu menunjukkan perilaku sesuai ajaran agama, mengenal doa-doa pendek, serta menghargai perbedaan keyakinan.

📌 2. Jati Diri
Anak mampu mengenal diri, menyebutkan nama lengkap, jenis kelamin, alamat rumah, serta memahami perasaan sendiri dan orang lain.

📌 3. Literasi dan STEAM
Anak mengenal huruf dan angka secara fungsional, mampu mengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan memecahkan masalah sederhana melalui eksperimen bermain.

📌 4. Keterampilan Sosial-Emosional
Anak mampu bermain bersama teman, bergiliran, berbagi mainan, dan menyelesaikan konflik sederhana dengan bantuan guru.

📌 5. Motorik dan Kesehatan
Anak mampu melompat, berlari, memanjat, memegang pensil dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, dan memilih makanan sehat.

📌 6. Kreativitas dan Seni
Anak mampu menggambar, bernyanyi, menari, dan bercerita sesuai imajinasinya.

Implementasi di Satuan Pendidikan

Kemdikbudristek menegaskan bahwa implementasi CP PAUD Fase Fondasi membutuhkan dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat. Guru didorong untuk:

  • Menggunakan pendekatan bermain berbasis proyek dan eksplorasi.

  • Menyediakan lingkungan belajar yang kaya stimulasi.

  • Melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran.

  • Melakukan asesmen perkembangan anak secara otentik, bukan tes tertulis.

Manfaat bagi Anak dan Satuan Pendidikan

Dengan penerapan CP PAUD Fase Fondasi, anak diharapkan:

  • Lebih siap secara mental dan sosial memasuki SD.

  • Memiliki dasar karakter yang kuat.

  • Terbiasa belajar melalui bermain yang menyenangkan.

Bagi satuan pendidikan, CP ini menjadi pedoman resmi untuk menyusun Modul Ajar PAUD, merancang kegiatan tahunan, dan memastikan pembelajaran berjalan sesuai arah kebijakan nasional.

Tantangan Implementasi

Beberapa tantangan yang diantisipasi dalam penerapan CP PAUD Fase Fondasi adalah:

  • Pemahaman guru yang masih beragam terhadap konsep pembelajaran berbasis bermain.

  • Ketersediaan sarana prasarana yang belum merata.

  • Harapan orang tua yang masih fokus pada kemampuan calistung.

Kemdikbudristek telah menyiapkan strategi pendampingan, pelatihan, dan penyediaan sumber belajar digital untuk mengatasi kendala tersebut.

Kesimpulan

CP PAUD Fase Fondasi 2025 adalah kebijakan strategis yang mengembalikan hak anak untuk belajar sesuai dunianya, yaitu dunia bermain. Dokumen ini menjadi rujukan bagi semua pihak dalam mewujudkan pendidikan anak usia dini yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan kolaborasi seluruh pihak, Indonesia dapat menyiapkan generasi masa depan yang cerdas, kreatif, dan berkarakter sejak usia dini.

Scroll to Top